7 Gaya Minuman yang Disebut Chef dan Foodies Harus Diakhiri

Jakarta

Jelang akhir tahun, pakar Minuman meninjau kembali Gaya-Gaya Minuman yang hits belakangan ini. Menurut mereka, ada beberapa Gaya yang sebaiknya tidak perlu ada lagi.

Gaya Minuman dan Minuman silih berganti, tapi tak semuanya Dikatakan ideal Sebagai terus diikuti atau dijalankan. Para chef dan pencinta Minuman angkat bicara mengenai Gaya-Gaya yang sudah basi alias tidak perlu ada lagi.

Kepada South China Morning Post (11/12/2024), mereka Menginformasikan menu digital, menu dekonstruksi, hingga informasi kalori Minuman sebaiknya tak lagi dipakai. Begini alasannya!


1. Lembaran emas

Lembaran emas yang bisa dimakan alias edible gold leaf masih banyak dipakai sebagai garnish hidangan. Sebagian chef menilai penggunaannya bisa memberi kesan Karyaseni (artsy) atau mewah.

Akan Tetapi menurut profesional bidang periklanan Hingga India, Raji Krishnan, Gaya ini tak perlu ada lagi. Ia berpendapat gold leaf tidak membuat rasa hidangan makin enak maupun membuat tampilannya bagus. Bersama Sebab Itu menggunakannya hanya seperti pemborosan saja.

2. Menu digital

Semenjak Penyebara Nmassal Covid-19 merebak Di 2020, pemilik restoran dan tempat makan banyak yang berinisiatif Memperkenalkan menu digital. Ini agar kontak fisik Bersama Literatur menu dapat diminimalisir. Caranya mudah hanya tinggal memindai (scan) kode QR Sebagai melihat menu.

Meski terlihat lebih praktis dan higienis, profesional Hingga bidang IT bernama Mahesh Sankaran mengatakan menu digital tidak efektif. Informasinya sulit dibaca Sebab layar harus Hingga-scroll. Ia pribadi lebih suka menu konvensional yang dicetak Sebab lebih mudah dibaca atau dilihat gambarnya.

3. Menampilkan nilai kalori Minuman

Foto: Ilustrasi iStock

Mendukung mereka yang menerapkan pola Kehidupan Sehat, beberapa tempat makan menampilkan informasi soal nilai kalori menunya. Akan Tetapi inisiatif ini dinilai tak ideal Bersama semua pihak.

Salah satunya traveler Urmi Chakraborty Hingga Chennai, India. Ia merasa tidak nyaman jika menemukan hal itu Hingga tempat makan. “Kalau informasi alergi saya mengerti, tapi nilai kalori yang dipajang membuat saya merasa bersalah kalau memakannya. Ini seperti saya makan Hingga restoran setiap hari,” ujarnya.

4. Menu dekonstruksi

Gaya menu dekonstruksi dimana elemen-elemen terpisah Bersama sebuah hidangan disajikan Bersama cara sederhana dan Sederhana sudah ada Sebelum lama. Akan Tetapi tak semua orang menyukainya.

“Menu dekonstruksi adalah salah satu hal yang paling saya tidak suka,” kata Reem Khokhar, seorang jurnalis Hingga Delhi, India. Ia merasa aneh harus meracik sendiri menu yang sudah dibayarnya. “Inti Bersama sebuah hidangan adalah Sebagai mencicipi semua elemennya dan bukan kekacauan yang tidak teratur,” tutur Reem.

Selengkapnya Hingga halaman Lanjutnya.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: 7 Gaya Minuman yang Disebut Chef dan Foodies Harus Diakhiri