5 Konsumsi Orang Kaya Ini Disebut Overrated, Rasanya Biasa Saja!

Jakarta

Konsumsi super mahal sering dikaitkan Bersama Cara Hidup kelas atas yang dinilai tidak sebanding Bersama Standar maupun Penghayatan Masakan yang ditawarkan. Contohnya Di Konsumsi populer ini.

Ke berbagai Bangsa, sejumlah hidangan mewah justru Dikatakan sebagai bentuk pemborosan Sebab harganya terlampau mahal dan tidak sejalan Bersama rasa, nilai gizi, atau manfaat yang dijanjikan.

Beberapa Ke antaranya Justru menggunakan bahan yang kontroversial, sulit diperoleh, atau Memiliki dampak lingkungan yang signifikan. Di beberapa Konsumsi, nilai hidangan tersebut lebih ditentukan Dari simbol status dan citra eksklusif yang melekat, bukan Dari Standar bahan atau Cara memasaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir Untuk Cheapism (02/12/2025), berikut 5 Konsumsi yang digemari orang kaya Tetapi sering Dikatakan biasa saja rasanya dan Justru pemborosan.

1. Edible Gold Leaf

Hisham Ali, a customer, eats a “feseekh burger” sprinkled with gold leaf and made with “feseekh”, a salted fish usually eaten in family gatherings during Easter, at “Fasakhanesta” restaurant in the Delta city of Mansoura, Egypt, February 10, 2022. Picture taken February 10, 2022. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh Foto: REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

Edible gold leaf kerap Dikatakan sebagai simbol kemewahan Ke industri Konsumsi, tetapi sesungguhnya kehadiran emas Untuk Konsumsi tidak menawarkan apa pun selain tampilan yang mencolok. Bahan ini tidak Memiliki rasa, aroma, maupun nilai gizi. Meski begitu, edible leaf tetap banyak digunakan Bagi menaikkan harga hidangan, terutama Ke restoran fine dining.

Untuk sejarahnya, edible gold pernah digunakan Dari kalangan bangsawan sebagai penanda status sosial. Kini penggunaannya lebih bersifat dekoratif dan gimmick belaka, Walaupun harganya masih bisa mencapai Disekitar 20 USD per helai (Rp 332 ribu).

Banyak kritikus Konsumsi menilai pemakaian emas Di Konsumsi sebagai pemborosan Sebab tidak memberi Penghayatan Masakan yang sepadan. Di akhirnya, hidangan Bersama daun emas lebih menonjolkan nilai Penghormatan daripada Standar rasa.

2. Pizza Super Mahal

pizza mahalpizza mahal Foto: Istimewa

Kejadian Luar Biasa pizza Bersama harga ribuan hingga puluhan ribu Usd Amerika Menunjukkan bagaimana Konsumsi sehari-hari dapat berubah menjadi bentuk kemewahan yang berlebihan. Beberapa restoran menawarkan pizza Bersama bahan seperti tinta cumi, kaviar, foie gras, hingga daun emas Supaya harganya Dari Sebab Itu tak masuk akal.

Salah satu yang pernah tercatat sebagai pizza termahal Ke dunia adalah “Golden Pizza” seharga 70.000 USD (Rp 1,2 miliar). Pizza tersebut memakai lebih Untuk satu 30 gram emas, saus béchamel Parmesan berusia 10 tahun, daging wagyu yang direndam Untuk jus anggur senilai 10.000 USD (Rp 167 juta), foie gras yang dimasak Bersama jus apel 6.000 USD (Rp 99,8 juta), truffle putih senilai 4.000 USD (Rp 66,5 juta), serta kaviar bernilai 16.000 USD (Rp 266 juta).

Hidangan seperti ini sering kali menuai Komentar Sebab menempatkan kemewahan hanya Bagi seporsi Konsumsi. Harganya yang tak masuk akal juga dapat memperlihatkan bagaimana Konsumsi bisa menjadi ajang pamer, bukan lagi Penghayatan rasa.

3. Sirip Hiu

Sirip ikan hiu pasir (Odontaspididae) dijemur di salah satu pasar ikan di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (25/1/2025). Sirip ikan hiu isap (Chiloseyllium punctatum) dan hiu pasir (Odontaspididae) yang didapat dari nelayan setempat tersebut tidak termasuk jenis ikan hiu yang dilindungi di Indonesia dan dijual dengan harga mulai dari Rp30 ribu hingga Rp200 ribu per kg tergantung ukuran dan kualitas. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.Sirip ikan hiu pasir (Odontaspididae) dijemur Ke salah satu pasar ikan Ke Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (25/1/2025). Sirip ikan hiu isap (Chiloseyllium punctatum) dan hiu pasir (Odontaspididae) yang didapat Untuk nelayan setempat tersebut tidak termasuk jenis ikan hiu yang dilindungi Ke Indonesia dan dijual Bersama harga mulai Untuk Rp30 ribu hingga Rp200 ribu per kg tergantung ukuran dan Standar. Ditengah FOTO/Nova Wahyudi/aww. Foto: Ditengah FOTO/NOVA WAHYUDI

Sirip ikan hiu Memiliki reputasi sebagai hidangan mahal, tetapi tidak menawarkan rasa yang sepadan. Sirip ini sebenarnya tawar, sedangkan cita rasa sup biasanya berasal Untuk bahan lain seperti abalon dan scallop. Teksturnya pun Dikatakan kurang menyenangkan, cenderung licin dan tidak Menyediakan karakter yang kuat.

Di Itu, konsumsi sirip hiu membawa risiko Kesejajaran Sebab hiu sebagai predator puncak mengandung kadar merkuri tinggi. Permintaan Di sirip hiu juga berkontribusi Di penurunan Pertumbuhan hiu secara Dunia, Justru mengancam spesies tertentu meski Konsumsi ini syarat Akansegera Kearifan Lokal Global Masakan populer Ke China.

Ke Amerika Serikat, penjualan sirip hiu telah dilarang. Di 2025, harga sirip hiu berkisar lebih Untuk 120 USD per kilogram (Rp 2 juta), sedangkan semangkuk sup sirip ikan hiu Ke restoran dapat mencapai 160 USD (Rp 2,7 juta). Banyak pihak menilai hidangan ini tidak layak dikonsumsi, baik Untuk sisi rasa maupun dampaknya.

4. Sup Sarang Burung

Sup sarang burung merupakan salah satu Konsumsi mewah yang paling identik Bersama pemborosan. Sama halnya Bersama sirip ikan hiu, hidangan ini populer Ke China dan bisa mencapai harga 2.000 USD (Rp 33,3 juta) per mangkuk. Bahan utamanya adalah air liur kering burung walet yang membentuk sarang.

Proses pengambilannya sulit dan berisiko, Supaya membuat sarang walet menjadi Barang Dagangan yang sangat mahal. Konsumsi ini dihargai Sebab Dikatakan simbol status dan diyakini Memiliki manfaat Kesejajaran, meski klaim tersebut sering diperdebatkan.

Burung walet merupakan spesies yang rentan dan permintaan yang tinggi dapat memperburuk Kemakmuran populasinya. Sebab faktor rasa, bahan, dan dampak lingkungannya, banyak pengamat menilai hidangan ini lebih mencerminkan kemewahan berlebihan daripada melestarikan Kearifan Lokal Global Masakan.

5. Minuman Kafein Luwak

Bowl of Luwack coffee seeds, also called civet coffee. They come from coffee berries that have been eaten and defecated by the Asian palm civet, which is a small viverrid. They are grown in Indonesia and are one of the most expensive coffees. Taken with a Canon 5D Mark3. rmBowl of Luwack coffee seeds, also called civet coffee. They come from coffee berries that have been eaten and defecated by the Asian palm civet, which is a small viverrid. They are grown in Indonesia and are one of the most expensive coffees. Taken with a Canon 5D Mark3. rm Foto: Getty Images/JodiJacobson

Minuman Kafein luwak asal Indonesia berasal Untuk biji Minuman Kafein yang dicerna sebagian Dari hewan musang luwak Sebelumnya diproses kembali Bagi konsumsi. Meski pernah Dikatakan eksklusif, banyak pecinta Minuman Kafein menilai rasanya tidak istimewa, Justru cenderung kurang Menarik Perhatian.

Proses pencernaan luwak memang mengubah protein Untuk biji Minuman Kafein, tapi banyak kritikus Konsumsi berpendapat bahwa perubahan tersebut juga menghilangkan keasaman dan karakter rasa yang penting Ke Minuman Kafein.

Di Itu meningkatnya permintaan membuat banyak hewan luwak dipelihara Untuk Kemakmuran tidak layak Ke Markas sempit dan tidak higienis, sebagaimana dilaporkan National Geographic. Di 2025, harga Minuman Kafein luwak bisa mencapai 100 – 500 USD (Rp 1,7 – Rp 8,2 juta) per 100 gram.

Halaman 2 Untuk 2

Simak Video “Tekwan Nyaman Berpadu Es Sinar Garut

(sob/adr)



Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: 5 Konsumsi Orang Kaya Ini Disebut Overrated, Rasanya Biasa Saja!