Berantem Hebat Gegara Bawang, Pasangan Ini Akhiri Pernikahan 11 Tahun

Siapa sangka gegara perbedaan pola makan dan penggunaan bawang, pasangan yang sudah menikah Di 11 tahun ini memutuskan Sebagai bercerai. Begini kisahnya.

Pasangan suami istri Di Ahmedabad, India, menyita perhatian publik Sesudah perkawinan mereka yang berusia11 tahun berakhir akibat perbedaan kebiasaan Di urusan Konsumsi, khususnya Yang Terkait Di penggunaan bawang dan bawang putih. Peristiwa ini menjadi penyebab perceraian yang kesekian kalinya yang berkaitan Di Konsumsi.

Dilansir Di Storypick (11/12/2025), pasangan suami istri yang identitasnya tak disebutkan ini sudah menikah Sebelum 2002. Sang istri diketahui merupakan penganut ajaran Swaminarayan yang menerapkan pola makan ketat atau vegetarian murni, tanpa bawang bombay dan bawang putih.

Sambil Itu, suami dan ibu mertuanya tetap mengonsumsi kedua bahan tersebut Di Konsumsi sehari-hari. Di awal pernikahan, perbedaan ini hanya disiasati Di menyediakan sajian terpisah.

Tetapi seiring waktu, situasi berkembang menjadi keharusan memasak secara terpisah. Sampai akhirnya membuat suasana Rumah tangga Lebih terpecah.

Di pernyataannya, sang suami mengungkapkan bahwa ia dan ibunya pernah Berusaha memasak Konsumsi tanpa bawang bombay dan bawang putih Untuk menyesuaikan diri Di preferensi istrinya. Meski demikian, pertengkaran tetap terjadi.

Ketegangan yang terus Menimbulkan Kekhawatiran membuat sang suami merasa perlu mengadukan masalah tersebut Hingga kantor polisi khusus perempuan. Konflik berkepanjangan ini berujung Di kepergian sang istri bersama anak mereka.

Di 2013, sang suami akhirnya mengajukan gugatan cerai Hingga Lembaga Proses Hukum. Menurut laporan India Today, Lembaga Proses Hukum Lalu mengabulkan permohonan tersebut Di 2024 dan menetapkan bahwa suami wajib membayar nafkah Sebagai sang istri dan anak mereka.

Bercerai Sebab Konsumsi. Foto: Ilustrasi iStock

Tidak Memperoleh putusan itu, sang istri awalnya sempat mengajukan banding Hingga Lembaga Proses Hukum Tinggi Gujarat. Pihaknya berpendapat bahwa persoalan Rumah tangga mereka sudah dibesar-besarkan dan tidak sepantasnya pilihan pola makan Yang Terkait Di kepercayaan dijadikan alasan perceraian.

Tetapi Di persidangan, sang istri Berkata bahwa ia tidak lagi menentang perceraian. Suami juga menyampaikan kesediaannya membayar tunggakan nafkah Di beberapa tahap. Di tercapainya kesepakatan kedua belah pihak, Lembaga Proses Hukum Tinggi akhirnya mengabulkan permohonan cerai mereka.

(sob/adr)