Jakarta –
Seorang konten kreator membagikan Pengalaman Hidup tak menyenangkan Di berkunjung Ke salah satu kafe Ke Bali. Ia mengaku Merasakan rasis Di pelayan yang bertugas.
Permasalahan rasisme masih menjadi momok yang mengganggu banyak orang. Ke Daerah tertentu rasisme dapat terjadi Di beberapa orang secara spesifik.
Seperti seorang konten kreator asal Jawa Timur yang mengaku Merasakan rasisme Di pergi Ke kafe. Dilansir Di akun Thread @yusufode_, Jumat (8/8), insiden ini berawal ketika Yusuf pergi Ke sebuah kafe terkenal Ke kawasan Kerobokan Bali.
Ia Di itu datang sendiri dan memesan beberapa menu. Mulai Di Minuman dan minuman.
Awalnya Yusuf duduk Di Tatakan berkapasitas Sebagai 4 orang, tak ada masalah sampai dirinya memesan. Tetapi tiba-tiba ia dipindahkan Dari salah satu staff Ke sana Ke Tatakan yang berdekatan Didalam pintu dapur Didalam alasan Tatakan yang ditempati tak boleh kurang Di 4 orang.
Sesudah dirinya dipindahkan ternyata ada pelanggan ekspatriat yang datang dan terlihat hanya duduk berdua Ke sana. Tetapi mereka sama sekali tidak ditegur atau dipindahkan seperti yang dialami Dari Yusuf.
“Gak boleh duduk Ke Sofa yang ber-4 secara itu bisa Ke-split dan akhirnya Ke-split Sesudah aku pindah Ke Tatakan Di pintu dapur itu. Yang bulenya cuma nunggu 1 orang aja, nah kalo Ke orang lokal kenapa bisa tegas sedangkan Ke bule ga bisa tegas dan si bule itu buka laptop,” tulisnya Di unggahan Thread.
Yusuf secara gamblang menyebutkan insiden tersebut terjadi Ke kafe Braud. Video unggahannya tersebut viral hingga disukai lebih Di 2.300 Pemakai Thread dan dikomentari lebih Di 1.200 orang lainnya yang juga mengaku Merasakan tindakan rasis lain Ke beberapa kafe dan restoran Ke Bali.
Ia menyebut tempat duduknya dipindahkan Sebagai turis Asing yang datang belakangan. Foto: Thread/@yusufode_
|
Pihak Braud akhirnya angkat suara Di kolom komentar. Menurut kronologi yang dijelaskan Dari Braud, disebutkan ketika datang tamu Asing tersebut mengaku datang sebanyak 3 orang Supaya diarahkan Sebagai menempati Tatakan 4 orang.
Tetapi Sesudah beberapa lama tak ada tamu lain yang datang bersama mereka, Supaya sampai selesai makan mereka terlihat tetap duduk hanya berdua. Braud juga meminta maaf atas Pengalaman Hidup yang tidak menyenangkan dan anggapan perlakuan rasis kepada pelanggan.
“Kami ingin menegaskan bahwa tidak pernah ada niat sedikitpun Sebagai membedakan perlakuan Ditengah tamu yang satu Didalam yang lain. Seluruh Regu kami adalah 100% lokal dan sebagian besar pelanggan setia kami pun adalah tamu lokal,” pungkas Braud.
Sampai artikel ini dibuat, Minggu (9/7), Regu detikfood masih mencoba menghubungi dan menunggu respon Yusuf Ode. Sambil Braud Cafe menyebut kesalahpahaman ini juga terjadi Sebab pekerja yang bertugas kurang fasih berbahasa Inggris. Hal ini membuat keterbatasan komunikasi Ditengah pelayan dan pelanggannya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Duh! Pelanggan Kafe Ke Bali Curhat Karena Itu Korban Rasisme