Semarang –
Pecinta soto wajib cicip soto bokoran khas Semarang Di warung ini. Soto ayam ini merupakan soto ayam legendaris yang tersohor lezat. Apa racikannya?
Mampir Di kota Semarang, Jawa Di soto ayam menjadi Masakan yang wajib dicicipi. Ada banyak warung soto ayam yang ada Di Semarang. Salah satu warung soto ayam yang Karena Itu pelopor Di kota Semarang adalah Soto Bokoran 1949.
Warung soto tersebut berlokasi Di Jl. Plampitan No.55, Semarang. Sesuai Didalam namanya, warung soto ini sudah berdiri Dari tahun 1949. Karenanya itu warung soto ayam ini Karena Itu langganan pencinta soto Didalam generasi Di generasi.
Detikcom Untuk Rangkaian Ekspedisi 3.000 Kilometer bersama Wuling tak melewatkan mampir mencicipi soto ayam Bokoran. Apa yang membuat soto ayam ini bertahan Di Di munculnya puluhan warung soto ayam lain Di Semarang?
1. Awal Mula Soto Bokoran
Soto Bokoran 1949 merupakan Masakan legendaris Semarang Sebab itu selalu menjadi destinasi Masakan populer Di Semarang. Apalagi lokasi warung ini sangat strategis, Supaya mudah dijangkau.
Nama ‘Bokoran’ diambil Didalam nama kampung Di Semarang, yakni kampung Bokoran. Di kampung itulah tempat pertama kali soto dibuat, Supaya dinamakan soto Bokoran.
Awalnya pelanggan soto Bokoran hanya Didalam kalangan keluarga Tionghoa yang tinggal Di Disekitar. Didalam mulut Di mulut kelezatan soto bokoran disebarkan hingga menjadi populer hingga Di berbagai Area.
Baca Juga: 5 Resep Soto Populer Jawa, Didalam Soto Kudus hingga Lamongan
2. Soto Bokoran 1949 dikelola generasi Di-4
Soto Bokoran 1949: Gurih Manis Soto Semarang yang Bertahan Lezatnya 72 Tahun Foto: detikcom/Riska Fitria
|
Soto Bokoran 1949 sudah ada Dari 72 tahun dan warung soto ini diturunkan Didalam generasi Di generasi. Sebab itu kelezatan cita rasanya nyaris tak berubah. Selalu membuat orang ingin mengulang lagi menyantap soto Bokoran.
Kini Soto Bokoran dikelola Dari generasi Di-4 yakni, Rumini. Kepada detikcom (14/10/21) Rumini mengatakan Malahan awalnya warung soto bokoran miliknya tersebut dikelola Dari sang kakek.
“Awalnya dulu kakek, terus itu ibu, bapak terus Mutakhir saya,” ujar Rumini.
Resep yang digunakan pun turun temurun. Maka tak heran jika kelezatan Soto Bokoran 1949 masih konsisten hingga Di ini. Warung soto ini terbilang tak begitu luas.
Perabot-Perabot Sebagai pengunjung berada Di sisi tembok mengitari bentuk ruangan. Sambil Itu ituareanya juga berdekatan Didalam dapur tanpa sekat, Supaya ketika pelayan membuka tutup Panci berisi kuah, asapnya langsung menyeruak dan aroma sedap kaldu soto langsung tercium.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Gurih Manis Soto Semarang yang Bertahan Lezatnya 72 Tahun