Pasar Tsukiji “Menolak” Turis Hingga Musim Liburan, Ini Alasannya


Jakarta

Pada puluhan tahun, kawasan pasar Tsukiji Hingga Tokyo identik Didalam sajian sushi dan seafood segar. Tetapi kini wisatawan dilarang berkunjung Di musim liburan. Ini alasannya!

Larangan turis Hingga pasar Tsukiji muncul Hingga Ditengah lonjakan wisatawan mancanegara yang datang Hingga sana. Momen ini bertepatan Didalam Kearifan Lokal belanja Di Tahun Mutakhir Hingga Jepang. Situasi ini dinilai terlalu berat Bagi ditangani secara bersamaan Dari penjual Konsumsi dan pengelola pasar legendaris tersebut.

Pasar Tsukiji pernah menjadi Tempattinggal Bagi pasar ikan grosir terbesar Hingga dunia hingga 2018, Sebelumnya Kegiatan lelang ikan dipindahkan Hingga kawasan Toyosu. Meski demikian, daya tarik Pasar Tsukiji nyaris tidak berkurang. Pada area lua pasar yang berisi restoran, kios Konsumsi, dan pedagang ikan skala kecil tetap beroperasi dan justru Lebihterus ramai dikunjungi wisatawan.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

An employee of a seafood restaurant holds a placard displaying the menu to attract customers at Tsukiji Outer Market in Tokyo, Japan February 15, 2024. REUTERS/Issei Kato Foto: REUTERS/ISSEI KATO

Popularitas inilah yang kini dipandang mulai menimbulkan persoalan Mutakhir, terutama Pada bulan Desember, Di warga Didalam berbagai Daerah Hingga Jepang memadati Pasar Tsukiji Bagi membeli bahan Konsumsi berkualitas tinggi Bagi merayakan Oshogatsu atau Tahun Mutakhir.

Dewan Pembuatan Kota Kelaparan Global Tsukiji memasang pengumuman yang meminta pemandu wisata dan operator tur Bagi tidak Melakukan tur Hingga area pasar, termasuk tur Minuman, maupun kunjungan kelompok wisatawan skala besar Pada Desember.

Untuk pengumuman tersebut disebutkan bahwa pasar Tsukiji berfungsi sebagai dapur Bagi Komunitas Jepang yang ingin berbelanja kebutuhan Tahun Mutakhir. Lantaran itu kepadatan berlebih Didalam turis Asing dinilai berbahaya. Dewan juga menegaskan bahwa jika permintaan ini tidak dipatuhi, mereka dapat Mengkaji Bagi menghubungi kepolisian.

Sebuah bekas pasar ikan di Tokyo kini menjadi tempat wisata populer. Pengunjung dapat berburu kuliner di pasar luar Tsukiji.Sebuah bekas pasar ikan Hingga Tokyo kini menjadi tempat wisata populer. Pengunjung dapat berburu Minuman Hingga pasar luar Tsukiji. Foto: AP Photo/Eugene Hoshiko

Larangan ini tidak terlepas Didalam Situasi kawasan pasar Tsukiji yang memang tidak dirancang sebagai destinasi wisata massal. Jalan-jalannya sempit, trotoar terbatas, dan antrean restoran sering kali berada Hingga jalur yang sama Didalam kendaraan pengantar Produk Internasional.

Ketika keramaian wisatawan bertemu Didalam lonjakan pembeli musiman, risiko kepadatan ekstrem pun Meresahkan. Samping Itu, kelompok tur wisatawan Asing dinilai lebih Berpotensi Bagi menghambat arus pasar Didalam jumlah besar, Lantaran kebanyakan wisatawan kerap berhenti mendadak Bagi berfoto, atau mendengar penjelasan pemandu tur Hingga Ditengah jalan umum.

Masahiro Terade, pemilik toko Hingga Tsukiji sekaligus wakil ketua Dewan Pembuatan Kota Kelaparan Global Tsukiji, menegaskan bahwa imbauan tersebut bukan larangan total.

“Didalam sudut pandang keselamatan, kami meminta pembatasan dini, tetapi kami sama sekali tidak mengatakan agar semua orang tidak datang Hingga Pasar Tsukiji,” ujarnya Untuk sebuah wawancara. Situs resmi berbahasa Inggris pasar Tsukiji juga menekankan bahwa yang diminta menunda kunjungan adalah kegiatan wisata dan tur kelompok, bukan kunjungan individu.

(sob/adr)

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Pasar Tsukiji “Menolak” Turis Hingga Musim Liburan, Ini Alasannya