Jakarta –
Toko roti berusia 200 tahun ini tutup dan dijual Lantaran tak ada penerus. Kepergiannya meninggalkan kesedihan Bagi pelanggan setia.
Beberapa pemilik Usaha Hidangan legendaris mengaku kesulitan mempertahankan Usaha mereka. Tak hanya Lantaran persaingan yang Lebih ketat, tetapi juga kekhawatiran Berencana generasi penerus yang putus.
Seperti toko roti legendaris ini yang sampai disayangkan penutupannya Bersama pelanggan setia. Dilansir Bersama BBC, Kamis (6/11), toko roti Alexander Taylor Hingga South Lanarkshire, Skotlandia dilaporkan sudah berdiri Sebelum 200 tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Berbagi Konsumsi Gratis, Pria Ini Malah Dapat Sumbangan Misterius
|
Pada 28 tahun terakhir, pasangan ini meneruskan Usaha toko roti milik keluarga yang sudah beroperasi 200 tahun lamanya. Foto: BBC
|
Toko roti tersebut kini dikelola Bersama generasi Hingga-6 bernama Barry dan Claire Taylor Sebelum 28 tahun silam. Saking lamanya, toko roti ini sampai dinobatkan sebagai yang tertua Hingga Skotlandia.
“Awalnya (mengelola) itu terdengar sebagai hal yang Mutakhir, tetapi ada titik Hingga mana aku tidak Mengharapkan Bagi mengurus toko roti tersebut,” ujar Claire.
Toko roti tersebut diturunkan Bersama Alexander Taylor yang merupakan kakek moyang Barry. Kisahnya mendirikan toko roti juga tak mudah.
Toko roti yang buka Di awal abad Hingga-19 itu berawal Bersama sebuah toko kecil yang didirikan Bersama mantan petani. Ukuran produksinya juga masih sangat kecil.
Pada itu toko roti lokal juga masih minim. Alexander Taylor menjadi toko roti Hingga-7 yang buka Hingga Skotlandia Di masanya.
Sayangnya toko Berencana ditutup sebab anak-anak mereka tak berminat meneruskan usahanya. Foto: BBC |
Barry mengaku masih ingat jelas bagaimana ayahnya, pamannya, dan generasi orang tuanya menceritakan sejarah toko roti tersebut. Banyak kenangan yang juga diciptakan Bersama toko roti ini, tak hanya Bagi pemilik tetapi juga pelanggan setianya.
“Banyak orang yang bertemu Hingga sini Bersama wajah yang ramah dan berbagai kejadian yang membangun kota ini juga terjadi Hingga sini,” kata Barry.
Akan Tetapi waktunya tak lagi panjang Bagi mempertahankan toko tersebut. Barry merasa dirinya sudah cukup Bagi bertahan dan ini menjadi waktu yang tepat Bagi bangkit dan menjual tokonya.
Alasannya tak lain Lantaran tak punya penerus. Barry mengaku sudah berbincang Bersama anak-anaknya dan tidak ditemukan keinginan mereka meneruskan toko tersebut.
“Di jalan kehidupan yang lain, kamu tidak bisa berekspektasi mereka Berencana melakukan pekerjaan yang sama Bersama orang tuanya,” tutup Claire.
(dfl/adr)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Tak Punya Penerus, Toko Roti Berusia 200 Tahun Ini Berakhir Dijual!












