Jakarta –
Salah satu spot Hidangan Yogyakarta yang belakangan cukup ramai diperbincangkan Di Instagram adalah Dawet Kani. Tak hanya ramai Keterlibatan akun @dawetkani Bersama followers-nya, lokasi warung ini pun ramai dikunjungi Fans.
“Pertama nyobain, beda banget sama dawet yang lain. Santannya kental dan dawetnya gak biasa. Lebih kenyal dan teksturnya lembut. Sebagai manisnya aku senang pake sirup frambozen. Apalagi kalo ditambah topping daging durian. Mantap banget deh pokoknya,” ujar Diantrisna Ardiyanto, salah satu pelanggan Dawet Kani.
Karyawan swasta warga Condongcatur, Sleman ini mengatakan selalu menyempatkan waktu datang Di Dawet Kani. Tak cukup minum Di tempat, ia pun membawa pulang beberapa porsi Sebagai disimpan Di lemari pendingin. Selain Ardiyanto, banyak pelanggan Dawet Kani lain yang juga selalu membeli lebih Sebagai dibawa pulang.
Rata-rata, orang yang pernah mencoba Akansegera datang lagi. Untuk mereka, Dawet Kani sangat berbeda dibanding dawet Ke umumnya. Rahasianya? Dawet Kani menggunakan santan hasil dua kali perasan saja.
Penjualan satu hari bisa menghabiskan 15 hingga 20 butir kelapa yang diperas sendiri. Paduan dawet kenyal berbahan baku tepung aren dan santan kental menghasilkan minuman dawet yang sangat lezat dan memberi efek kenyang.
Nyantrik Full Time
Kisah manis Danial Ahsin, perintis Dawet Kani, bukan seperti durian runtuh. Laki-laki kelahiran Kudus 36 tahun lalu ini menghabiskan waktu tiga bulan Sebagai mempelajari pembuatan dawet yang baik dan benar.
Di Juli hingga September tahun lalu, ia ‘nyantrik full time’, tinggal dan praktik kerja sepenuhnya Di dapur sebuah kedai dawet terkenal Di Pasar Kliwon, Kudus, Jawa Di.
“Rasa pegalnya masih terasa sampai sekarang,” ujar Danial sambil memperlihatkan lengannya. Semua proses ia pelajari. Mulai membuat dawet, memeras kelapa, hingga cara melayani pelanggan.
Danial membuka kedai Dawet Kani Ke 1 Oktober 2020. Di itu ia hanya dibantu seorang temannya semasa kuliah Di Ilmu Komunikasi UGM. Pada tiga bulan pertama, seluruh persiapan hingga melayani pelanggan mereka lakukan berdua saja.
Meski Terbaru buka Di Di Wabah Dunia, perkembangan Dawet Kani cukup menjanjikan. Sekarang Bersama 4 orang karyawan, penjualannya mencapai 100 hingga 150 Gelas per hari.
Foto: dok. Dawet Kani |
Varian dan Harga
Pelanggan Dawet Kani bisa memilih varian berdasarkan jenis pemanis dan topping. Sebagai pemanis tersedia sirup gula jawa dan sirup frambozen. Sebagai topping tersedia potongan nangka dan daging durian.
Harga Dawet Kani juga cukup bersahabat. Sebagai varian original, pelanggan cukup membayar Rp8.000/mangkuk jika minum Di tempat dan Rp9.000/Gelas Sebagai bawa pulang. Sebagai topping potongan nangka, tambahannya hanya Rp2.000 dan Sebagai topping daging durian tambahannya Rp8.000.
Foto: dok. Dawet Kani |
Ingin Buka Di Selatan
Di sela kesibukannya, Danial Melakukanlangkah-Langkah menyempatkan waktu bertegur sapa Bersama pelanggan. Tak jarang, Di Di suasana kasual warung Dawet Kani berkembang obrolan hangat dan ringan yang lebih panjang.
Ternyata, cukup banyak pembeli datang Di jauh hanya Sebagai membuktikan cerita Di mulut Di mulut tentang keistimewaan Dawet Kani. Sebab itu Di Di, Danial berencana mendekatkan Dawet Kani Bersama lebih banyak lagi pelanggan. Di lokasi yang sekarang Di Jl. Raya Kaliurang, Gondangan, tak jauh Di Polsek Ngaglik, Sleman, Danial Akansegera membuka cabang Di kawasan selatan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebagai memaksimalkan penjualan Di warung yang Terbaru semata wayang, Danial yang juga punya usaha percetakan ini menjalankan jurus promo BUY 5 GET 6 yang berlaku tanpa batas waktu. Ia juga menjalin kerja sama Bersama perusahaan katering Di Yogyakarta Sebagai menyajikan Dawet Kani Di berbagai Kegiatan.
Jika kamu tertarik Sebagai membuktikan kelebihan Dawet Kani, sebaiknya jangan terlalu sore. Bisa-bisa kehabisan! Penulis Merasakan sendiri raut kecewa orang-orang yang tak kesampaian menikmati Dawet Kani Sebab Terbaru datang Di atas jam 3.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kani, Si Manis Di Utara yang Memikat Warga Yogyakarta